Tulisan ini tidak
bermaksud mengekspos pornografi dan jorok, melainkan sekedar mengungkap fakta
bahwa dalam hal aktifitas seksual perempuan cenderung menjadi korban. Terutama yang
dilakukan oleh bukan pasangan suami istri.
Kegiatan seksual (
baca : persetubuhan ) sebenarnya hukum alam yang bertujuan untuk melanggengkan kehidupan,
dalam arti mempertahankan keberadaan sebuah generasi dengan memunculkan
generasi penerus. Dalam kehidupan manusia yang beradab tentu ada norma yang mengatur,
sehingga aktifitas seksual mempunyai nilai luhur, dan tidak sama dengan
binatang.
Tuhan menganugerahkan
rasa nikmat khususnya kepada manusia, agar persetubuhan itu selalu dilakukan sesuai
kodratnya. Yaitu oleh laki-laki dan perempuan, dengan cara alami yakni bertemunya
dua alat kelamin, penis dan vagina. Seyogyanya dalam hal ini kedua insan
berbeda jenis kelamin itu sama-sama menikmati.
Akan tetapi di
kalangan penganut kebebasan, entah itu seks mania atau orang yang memaknai seks
secara kotor, tak jarang aktifitas seksual hanya dijadikan ajang pemuas nafsu dengan
cara-cara yang “menyimpang”. Dan dalam hal ini, perempuan biasanya menjadi
objek.
Illustrasi berikut
diambil dari twitter yang marak dan bermunculan. Tampak bagaimana perempuan
diperlakukan tidak manusiawi, bahkan cenderung dinistakan dan dihinakan.
Apakah ini perilaku
orang modern dengan label “beradab” atau sebaliknya biadab ? Yang pasti tentu
pasangan suami istri tidak melakukan hal ini. Pasangan suami istri harus membalutnya
dengan cinta, atas dasar saling membutuhkan dan menikmati. Bagaimana pun
perempuan harus dihormati haknya...*
Artikel lainnya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar