Selasa, 29 Mei 2018

KEN DEDES SANG NARESWARI


Patung yang anggun ini diklaim sebagai patung Ken Dedes, meski ada juga yang menyanggahnya. Siapa Ken Dedes ? Nama Ken Dedes dikaitkan dengan  Ken Arok,  pendiri kerajaan Tumapel di Jawa Timur pada abad ke 13 Masehi, tepatnya tahun 1222. Konon nama Ken Dedes tidak ada dalam bukti peninggalan sejarah. Nama ini hanya ada dalam pararaton, yaitu cerita kuno semacam pantun atau dongengan. Apa yang menarik dari Ken Dedes ? Ternyata ia seorang wanita yang merupakan  leluhur raja-raja penguasa di Jawa.

Menurut pararton itu, Ken Dedes adalah wanita cantik putri seorang pendeta Budha bernama Empu Purwa dari desa Panawijen. Pada suatu hari ketika ia sedang menunggui rumah, karena sang ayah pergi bersemedi, datanglah tamu dari Tumapel. Tamu itu tak lain seorang  Akuwu,  bernama Tunggul Ametung.

Melihat Ken Dedes yang  cantik jelita dan masih belia, Tunggul Ametung langsung tertarik dan jatuh hati. Ia kemudian menyatakan ingin melamar bidadari Panawijen itu. Ken Dedes menolak, bukan saja karena Tunggul Ametung sudah tua, tapi juga karena ia harus menunggu sang ayahanda untuk memnta restu. Tapi Tunggul Ametung tak sabar. Ia memaksa dan nekad menculik Ken Dedes. Putri itu  dibawanya ke Tumapel, dan dinikahi, meski yang bersangkutan tak sudi. 

Dalam pada itu tersebutlah seorang pemuda bernama Ken Arok.  Pemuda ini seorang berandalan yang bertabiat buruk. Ia seorang penjudi, perampok, dan pengacau. Tunggul Ametung sebagai penguasa yang daerahnya diganggu, kewalahan menanganinya. Untunglah Ken Arok dapat “dijinakkan” oleh seorang pendeta bernama Lohgawe. Atas permintaan pendeta itu, Ken Arok kemudian mengabdikan diri pada Tunggul Ametung. Dan selanjutnya ia tinggal di lingkungan keakuwuan. 

Dengan hadirnya Ken Arok,  otomatis terjadi pertemuan antara Ken Dedes dengan ponggawa suaminya itu. Tapi karena status sosial,  Ken Dedes tidak begitu hirau. Sebaliknya Ken Arok jadi bertepuk tangan sendiri, karena ia tertarik dan jatuh cinta. Ibarat peribahasa pungguk merindukan bulan.

Pada suatu hari terjadilah hal yang dianggap luar biasa oleh Ken Arok. Waktu itu ia sedang berjaga menjalankan tugasnya sehari-hari. Tiba-tiba datanglah Ken Dedes bersama Tunggul Ametung baru pulang dari bepergian naik kereta kencana. Ketika Ken Dedes turun dari kereta, kainnya tersingkap sehingga betisnya tampak dan terlihat jelas oleh Ken Arok. Ken Arok terpana, bukan saja karena betis itu indah, tapi juga dari betis itu terpancar cahaya  yang menyilaukan. Sesuatu yang sungguh  menakjubkan.

Pengalaman ini diceritakan oleh Ken Arok kepada Pendeta Lohgawe. Kata Pendeta Lohgawe, betis yang bercahaya itu menandakan bahwa Ken Dedes adalah seorang Putri Nareswari.  Artinya, siapa pun yang menjadi suaminya bakal menjadi raja yang berkuasa.

Mendengar penjelasan ini timbulah motivasi dan niat jahat Ken Arok. Ia ingin merebut Ken Dedes dari Tunggul Ametung. Caranya apa lagi kalau bukan membunuh majikannya itu. Untuk niatnya ini ia memesan keris kepada Empu Gandring. Konon menurut pararaton, dengan keris buatan Empu Gandring itu Ken Arok berhasil membunuh Tunggul Ametung lewat cara-cara licik dan licin. Dan akhirna tercapailah keinginannya,  Ken Arok berhasil mempersunting Ken Dedes sebagai istrinya. 

Benar kata Pendeta Lohgawe, setelah menikahi Ken Dedes, Ken Arok berubah nasibnya. Mula-mula ia berhasil menjadi Akuwu Tumapel menggantikan Tunggul Ametung. Setelah itu ia mendirikan kerajaan Tumapel, dan ia sendiri yang bertakhta dengan gelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabhumi. Terakhir ia berhasil memperluas daerah kekuasaannya, dengan menaklukan kerajaan Daha ( Kediri ) yang selama ini menguasai Tumapel. Lengkaplah apa yang dicita-citakan Ken Arok.

Dari pernikahannya dengan Ken Arok, Ken Dedes mempunyai tiga orang putra dan seorang putri. Sedangkan dari Tunggul Ametung mempunyai seorang putra bernama Anusapati. Seperti yang dicatat sejarah, Tumapel kemudian dikenal dengan nama Singhasari dengan rajanya Kertanegara. Singhasari kemudian tumbang pada tahun 1292 akibat kalah perang.  Dan setelah itu munculah Majapahit yang didirikan oleh Raden Wijaya. Sejarah juga mencatat Majapahit tumbuh menjadi kerajaan besar dan berkuasa di Nusantara. Nah, raja-raja penguasa itu semuanya keturunan Ken Dedes…* 

SIKEMAYU.BLOGSPOT.COM 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar